Arti Kasih dalam Kitab Kidung Agung

Jarang sekali kita mendengarkan pemaparan mengenai kitab Kidung Agung. Nah kebetulan di bulan penuh kasih ini, saya ingin membagikan apa yang pernah saya dapatkan mengenai arti kasih dalam kitab Kidung Agung ini.

Kitab Kidung Agung ini menceritakan tentang kisah kasih antara gembala dan kekasihnya yaitu gadis Sulam. Kidung Agung adalah kitab yang sangat penting. Tanpa kitab ini, orang mungkin bertanya-tanya apakah pantas bagi orang beriman untuk memiliki perasaan yang penuh gairah cinta dalam sebuah pernikahan dengan kegairahan secara emosional. Kitab ini tidak hanya mengesahkan hal ini, tapi juga menunjukkan bagaimana itu.

Dalam Kidung Agung digambarkan keindahan dan kesucian cinta kasih suami istri dengan menggunakan kata-kata yang gamblang. Kalau itu dirasa oleh mereka sebagai hal yang vulgar ya itu hak mereka.

Berikut makna kasih yang ada di kitab Kidung Agung ini :

1. Kasih itu menjaga kekudusan
Ini kita jumpai di pasal 2:7 "Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" yang diulangi beberapa kali, seperti di pasal 3:5 dan pasal 8:4. Jangan menggerakkan cinta sebelum waktunya, yg bisa kita artikan no sex sebelum pernikahan.

Ini juga tersirat di pasal 4:12 "Dinda, pengantinku, kebun tertutup engkau, kebun tertutup dan mata air termeterai."

2. Kasih itu setia
Di pasal 2:16 dikatakan "Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung." Jadi disini kita belajar bahwa pasangan kita hanya satu, dan kita harus setia kepada dia seorang, kita kepunyaan kekasih kita dan kekasih kita kepunyaan kita, tidak boleh ada pihak ketiga. Hal ini juga diulangi di pasal 6:3.

3. Kasih itu ekspresif
Dalam pasal 4:1-5 kita melihat bagimana pihak pria menyanjung pihak wanita dengan pujian-pujian dan kemudian dibalas oleh pihak wanita di pasal 5:10-16.

Disini kita belajar bahwa kasih itu harus ditunjukkan sehingga pasangan kita bisa mengetahui dan ini bisa menguatkan ikatan kasih itu.

Misal di pasal 4:1 Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau! Bagaikan merpati matamu di balik telekungmu. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari pegunungan Gilead.

Tapi kalau sekarang memujinya ya jangan rambutmu bagaikan kawanan kambing :)

4. Kasih itu tahan lama / tahan banting
Dalam pasal 8:7 dikatakan "Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."

Ini menunjukkan bahwa kasih itu tahan banting dan tahan lama, meskipun ada banyak hal yang mencoba merusak / memadamkan tetapi kasih itu harus kuat dan bertahan.

5. Kasih itu komitmen
Dalam pasal 8:6 dikatakan " Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!"

Disana digambarkan bahwa kasih itu seperti materai, dimana jika sesuatu dimeteraikan maka itu berarti barang tersebut merupakan hak milik pemiliknya. Itu sebabnya jika kita sudah dalam pernikahan maka itu artinya kita berkomitmen untuk menjadi pasangan sehidup semati. Aku milikmu dan engkau milikku, apapun yang terjadi.

Masih di masa perayaan Valentine ini, semoga kita boleh semakin mengasihi pasangan kita, dengan menjaga kekudusan, kesetiaan, mengungkapkan kasih kita dengan ekspresif dan berkomitmen sehingga kasih kita bisa tahan banting dan tahan lama, hingga maut memisahkan. Happy Valentine, Tuhan memberkati.

No comments

Powered by Blogger.