Belajar Memahami Alkitab

Bagi orang awam kadangkala kita susah memahami maksud Firman Tuhan, apalagi seringnya orang awam tidak membaca Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-harinya, hal ini akhirnya menimbulkan banyak kesalahpahaman pemikiran makna dari Firman Tuhan. Banyak orang hanya mendengar dan langsung percaya dengan pemaknaan Firman Tuhan yang diomongkan oleh pendeta / penginjil / hamba Tuhan tanpa melakukan check dan recheck lagi dari Firman Tuhan itu sendiri.

Misalnya yang paling sering kita dengar saat ini, pemahaman bahwa kalau ikut Yesus pasti hidupnya diberkati (dalam arti materi), sakit pasti disembuhkan dsb. Pemahaman tersebut sudah banyak merasuki kehidupan orang kristen, karena mereka hanya mendengar dan langsung percaya, padahal pemahaman tersebut sangat salah.

Sebagai orang kristen awam kita pun juga dituntut untuk belajar Firman Tuhan, supaya :
1. Kita mengetahui kebenaran yang sesungguhnya
2. Kita tidak mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran.
3. Kita tahu arah yang benar sehingga hati, pikiran, dan kelakuan kita menjadi bersih

Ada banyak Firman Tuhan yang menunjukkan bahwa kita harus belajar dan manfaat kita belajar Firman Tuhan ini, diantaranya adalah :
Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah. (Matius 4:4)
Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau (Maz 119:9-11)
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:16-17)

Tapi bagaimanakah caranya kita belajar Firman Tuhan supaya kita bisa mengerti maksud yang terkandung didalamnya sehingga kita tidak salah mengartikan / memaknai Firman Tuhan tersebut ?

Saat kita membaca Firman Tuhan, ada beberapa hal prinsip yang harus kita perhatikan dalam kita mencoba mengerti kebenaran Firman Tuhan, supaya kita tidak salah mengartikannya :

1. Alkitab tidak mungkin salah secara arti. Contoh: Tidak mungkin Alkitab mengatakan berbohong itu tidak berdosa, yang jelas2 salah.

2. Alkitab tidak mungkin bertentangan dengan dirinya sendiri. Kadangkala sebuah ayat juga bisa dijelaskan di bagian lain atau bahkan di kitab lain. Sehingga kita perlu melihat secara komprehensif.
Contoh :
Dalam Kejadian 1:27 ditulis Allah menciptakan laki-laki dan perempuan tapi dalam Kejadian 2:18,23 ditulis Allah menciptakan perempuan dari rusuk Adam, jadi apakah bertentangan ? Tidak, karena meskipun Hawa diambil dari tulang rusuk Adam, tetapi dia juga diciptakan oleh Allah. Jadi jangan sampai melebar kalau gitu sebelum Adam dan Hawa diciptakan, Allah sudah menciptakan laki-laki dan perempuan lain, tambah ngawur lagi :) , karena jelas di bagian Alkitab lain-pun disebutkan bahwa Adam adalah manusia pertama (1 Korintus 15:45).

3. Dalam memahami Firman Tuhan yang kita baca, kita perlu melihat KONTEKS dari ayat, paragraf, pasal, dimana, dan bagaimana ayat itu dikatakan.
Contoh :
Dalam Yoh 4:23 dikatakan "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian."
Kalau sekedar dicuplik kemudian diartikan keluar konteksnya maka akhirnya banyak pendeta menafsirkan bahwa inilah bukti bahwa Alkitab menyuruh kita menyembah dengan berbahasa roh.
Padahal ayat tersebut tidak ada hubungannya dengan perintah menyembah dengan bahasa roh. Kalau kita melihat konteksnya dimana saat itu Tuhan Yesus berbicara dengan perempuan Samaria tentang tradisi ibadah mereka yang harus ke gunung, harus ke Yerusalem, nah dalam konteks itulah Tuhan Yesus berkata "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem" (Yoh 4:21) yg akhirnya dilanjutkan hingga ayat 23 tsb dan di ayat 24 Tuhan Yesus berkata "Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran". Jadi harusnya artinya adalah karena Allah itu Roh maka kita tidak perlu harus ke gunung, atau ke Yerusalem atau ke sebuah tempat khusus, karena Dia Roh, maka kita bisa berdoa dimanapun, dengan roh kita dan dalam kebenaran (jadi roh disini bukan bahasa roh).

4. Dalam memahami Firman Tuhan yang kita baca, seringkali kita juga butuh untuk mengerti bagaimana sejarah, tradisi, budaya, dan adat istiadat di jaman itu sehingga kita tidak salah tafsir.
Contoh :
dalam Mat 1:18 dikatakan "Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri."
tetapi di ayat 19 dikatakan "Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam."
Jika Yusuf dan Maria dikatakan masih bertunangan, mengapa di ayat 19 dikatakan mau menceraikan ? Apakah Alkitab salah ?
Nah untuk kasus seperti ini kita mesti melihat budaya bangsa Yahudi saat itu.
Pertunangan dalam kalangan orang Yahudi merupakan suatu persiapan untuk perkawinan dan bukan hanya suatu perjanjian kawin tanpa ikatan. Pertunangan berarti suatu ikatan pasti untuk perkawinan sehingga hanya mungkin dibatalkan dengan perceraian.
Masa pertunangan itu dipandang sangat suci sehingga bilamana ada lelaki lain yang bersetubuh dengan wanita yang sedang menjalankan pertunangan, maka si pelanggar akan dihukum dengan lemparan batu sampai mati, dan wanita yang sudah bertunangan juga sudah disebut sebagai istri dari tunangannya (Ul. 22:23, 24).
Nah dengan mengerti budaya Yahudi kita jadi bisa mengerti ayat tersebut, dan kita tidak terjebak menganggap Alkitab itu salah, ingat Alkitab tidak pernah salah secara arti, jadi kalau dikatakan bertunangan ya memang mereka masih bertunangan dan kalau dikatakan mau menceraikan ya memang Yusuf mau menceraikan, hal ini karena budayanya Yahudi seperti penjelasan tadi, jadi Alkitab tidak salah.

5. Kadangkala bahkan dibutuhkan untuk kita mengetahui bahasa asli dari kata tertentu di Alkitab sehingga kita bisa mendapatkan makna yang benar dari sebuah ayat.
Contoh :
Dalam 1 Yohanes 3:9 disebutkan "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." Kalau diartikan sekilas berarti orang kristen tidak mungkin (tidak dapat) berdosa lagi, artinya kalau masih berdosa belum benar2 percaya donk ?
Nah dalam hal ini kita perlu referensi bahasa asli, dimana utk kata "berbuat dosa" (Yun: hamartano) digunakan bentuk infinitif aktif yang menunjukkan tindakan yang terus berlangsung. Itu sebabnya dalam terjemahan NIV dikatakan "No one who is born of God will continue to sin, because God's seed remains in him; he cannot go on sinning, because he has been born of God."
Yohanes menekankan bahwa orang yang sungguh-sungguh dilahirkan kembali dari Allah tidak mungkin mempunyai cara hidup yang terus menerus berdosa.

6. Dalam menafsirkan perumpamaan kita tidak perlu menafsirkan detail-detail cerita dalam perumpamaan itu, karena perumpamaan biasanya hanya mempunyai satu makna saja.
Contoh:
Ada sebuah contoh bagus yang saya pernah dengar mengenai analogi penafsiran perumpamaan yang ngawur, yaitu penafsiran kisah Orang Samaria yang Murah Hati (Luk 10:30-37). Si pengkotbah menafsirkan detail-detail dalam perumpamaan tersebut.
(30)Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Diartikan : Ini adalah simbol orang kristen yang rohaninya turun (karena dia turun dari Yerusalem ke Yerikho) , sehingga dia jatuh ke tangan iblis.
(31-32) Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
Diartikan : Imam dan orang Lewi adalah perlambang agama dan perbuatan kita, itu tidak akan bisa menyelamatkan kita.
(33-34) Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
Diartikan : Orang Samaria ini adalah perlambang Yesus yang rela mati menebus kita, hanya Yesus yang bisa menolong kita.
(35) Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Diartikan : Pemilik penginapan itu adalah simbol gereja, kita yang sudah ditolong oleh Yesus dimasukkan ke gereja, dan Yesus memberi perintah pada gerejaNya utk merawat orang-orang yang sudah ditolongNya. Yesus juga memberikan 2 dinar yaitu simbol dari Alkitab, yang satu Perjanjian Lama dan satunya Perjanjian Baru, dan kalau itu tidak cukup maka Yesus berjanji saat Dia kembali Dia akan membayarkan pada gerejaNya. ada Amin saudara-saudara ? :)

Demikianlah pengkotbah tadi menjelaskan arti perumpamaan tersebut, terdengar sangat bagus dan masuk akal bukan?, tapi sayangnya sangat ngawur !
Kita tidak boleh dan tidak perlu menafsirkan perumpamaan sampai dengan detail2nya, jadinya bisa ngawur seperti diatas. Perumpamaan Orang Samaria tersebut maknanya cuma bahwa kita harus berbuat baik pada sesama, jangan munafik seperti para imam dan orang Lewi, kelihatannya baik padahal nggak berbuat baik, itu saja.

Dengan mengerti prinsip-prinsip sederhana diatas kita bisa mengerti bagaimana seharusnya kita menggali kebenaran Alkitab. Semoga kita bisa semakin mencintai untuk membaca Alkitab setiap hari sehingga kita boleh semakin bertumbuh didalam pengenalan kita akan Kristus Tuhan. Amin.

No comments

Powered by Blogger.